Pendapatan pengemis dan pengamen

Jadi pengamen atau pengemis adalah sebuah pilihan untuk bertahan hidup bagi sebagian orang yang malas atau tidak mempunyai ketrampilan atau cacat. Bahkan bagi mereka yang sehat dan bisa bekerja apapun (kecuali pengamen atau pengemis) adalah pekerjaan yang membuat mereka kaya bin menjanjikan. Tidak jarang kita melihat orang yang segar bugar badannya mengemis. Ibu-ibu yang memanfaatkan anaknya, atau pura-pura cacat.

Minggu kemarin jam 18.30-an liat acara Uya Kuya di SCTV, menghipnotis pengemis ibu-ibu yang membawa anaknya, setelah dihipnotis, ternyata anak itu dapet nyewa. Bayangin asetnya rumah di kampung halamannya paling kaya (gedong) dibanding tetanga-tetangga dekatnya, belum sawahnya dan tabungannya. Ditanyain pendapatan mengemis di Jakarta 4 juta/ bulan. Waktu bulan Ramadhan kemarin sampe dapet 8 juta sebulan. Temen saya punya temen ngamen dari satu bis ke bis lain. Pengamen itu pendapatan rata-rata perhari mencapai 100-120 ribu. Jadi perbulan lebih dari 3juta. Gila, gaji PNS tingkat menengah aja kalah sama pengemis. WEW!! Nih perbadingan gaji perbulan, sumbernya dari temen-temen saya yang kerjanya ada di bawah ini.

Dihitung rata-rata /bulan:

Pengemis di Jakarta: 3-4 jutaan
Pengamen di kota kecil: 3 juta
Guru SMA: 2 juta an
Fasilitator PNPM: 2,2 juta
Pedagang Masakan Warteg: 3 juta

Pantesan, gak malah berkurang eh lonjakannya semakin membludak. Coba aja bagi warga Indramayu, silahkan malam minggu berkunjung/ nongkrong-nongkrong bareng temen di SC Tridaya Indramayu. Kalau ngga bawa receh, wis bakalan dadah-dadah melulu. Saya kasih deh kalau pengemis yang rupanya layak untuk dikasih, seperti yang sudah tua atau cacat. Tapi bagi yang masih bisa melakuakan pekerjaan dengan tenaganya?? Atau pengamen yang tertib, biasanya ada saja pengamen yang bandel, apalagi kita lagi berdua sama yayang, wah, di usir2 juga lama pisan. Mungkin kata mereka pasti dikasih sih, karena gengsi/ risih lagi sama pacarnya.

Tak heran MUI Jakarta melarang bahkan mengharamkan pengemis, tapi klw kata saya mah pilih2 aja pengemis yang pantes atau tidak. Tidak menutup kemungkinan kota atau kabupaten lain memberlakukan perda yang sama.

Buat pengamen atau pengemis yang baca ini sory ya, cuma coretan saya aja kok….. Pisss…………